Rasulullah saw adalah manusia yang paling mulia, beliau adalah kekasih Allah swt. Beliau memiliki kepribadian yang sangat baik dan juga cerdas. Pada suatu hari beliau dihadapkan terhadap suatu masalah yaitu beliau dihadapkan dengan suatu perdebatan yang terjadi pada kaum quraisy. Berikut adalah kisahnya:
Al-kisah, sehabis kaum Quraisy membangun Ka’bah bersama Rasulullah saw, mereka berselisih dan bertengkar antara satu suku dan suku lainnya soal siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula.
Masing-masing merasa lebih berhak daripada yang lain dan tidak ada yang mau mengalah. Kemudian, mereka sepakat untuk mencari juru penengah. Mereka bersepakat siapa saja yang pertama kali
muncul di jalan besar, dialah juru penengahnya. Tiba-tiba mereka melihat ada seorang
yang muncul di jalan besar.
Ternyata beliau adalah Rasulullah saw.
“Telah datang wahai orang terpercaya al-Am³n,” kata mereka. Kemudian, mereka menceritakan apa yang jadi persoalan mereka selama ini. Maka, Rasulullah saw. meletakkan Hajar Aswad di atas kain dan mengundang para pemimpin mereka untuk memagang ujung-ujung kain itu dan diangkat bersama-sama, kemudian Rasulullah
mengambil dan meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula.
Sungguh jalan keluar dan penyelesaian yang sangat cerdas yang diperlihatkan Rasulullah saw. di hadapan
kelompok yang bertengkar. (Riwayat Imam Ahmad dan Abu Ishaq)
(Diambil dari Cermin Bening Kisah-kisah Teladan Jilid-1, Fathurrahman al-Munawwar)
Dari kisah diatas maka kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kecerdasan Rasulullah saw, beliau selalu tenang dan tidak kegabah dalam mengambil keputusan sehingga beliau dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan sangat baik dan menjadi teladan bagi umatnya.
Sebagai umatnya alangkah baiknya kita meniru semua kebaikan dan kebiasaan-kebiasaan yang beliau lakukan karena itu adalah sunah. Dan sebagai wujud kecintaan kita terhadap beliau adalah kita seharusnya bersholawat setiap hari kepadanya.
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad” bacalah sholawat nabi saw tersebut setiap kali ada waktu luang karena semakin banyak kita bersholawat maka kemungkinannya semakin besar untuk kita bertemu Rasulullah dan mendapat syafaatnya kelak.
Al-kisah, sehabis kaum Quraisy membangun Ka’bah bersama Rasulullah saw, mereka berselisih dan bertengkar antara satu suku dan suku lainnya soal siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula.
Masing-masing merasa lebih berhak daripada yang lain dan tidak ada yang mau mengalah. Kemudian, mereka sepakat untuk mencari juru penengah. Mereka bersepakat siapa saja yang pertama kali
muncul di jalan besar, dialah juru penengahnya. Tiba-tiba mereka melihat ada seorang
yang muncul di jalan besar.
Ternyata beliau adalah Rasulullah saw.
“Telah datang wahai orang terpercaya al-Am³n,” kata mereka. Kemudian, mereka menceritakan apa yang jadi persoalan mereka selama ini. Maka, Rasulullah saw. meletakkan Hajar Aswad di atas kain dan mengundang para pemimpin mereka untuk memagang ujung-ujung kain itu dan diangkat bersama-sama, kemudian Rasulullah
mengambil dan meletakkan Hajar Aswad ke tempat semula.
Sungguh jalan keluar dan penyelesaian yang sangat cerdas yang diperlihatkan Rasulullah saw. di hadapan
kelompok yang bertengkar. (Riwayat Imam Ahmad dan Abu Ishaq)
(Diambil dari Cermin Bening Kisah-kisah Teladan Jilid-1, Fathurrahman al-Munawwar)
Dari kisah diatas maka kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kecerdasan Rasulullah saw, beliau selalu tenang dan tidak kegabah dalam mengambil keputusan sehingga beliau dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan sangat baik dan menjadi teladan bagi umatnya.
Sebagai umatnya alangkah baiknya kita meniru semua kebaikan dan kebiasaan-kebiasaan yang beliau lakukan karena itu adalah sunah. Dan sebagai wujud kecintaan kita terhadap beliau adalah kita seharusnya bersholawat setiap hari kepadanya.
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad” bacalah sholawat nabi saw tersebut setiap kali ada waktu luang karena semakin banyak kita bersholawat maka kemungkinannya semakin besar untuk kita bertemu Rasulullah dan mendapat syafaatnya kelak.
No comments:
Post a Comment